Biografi dan Perjalanan Hidup Ali Ash Shabuni
Oleh :
Tafhajils Iqnesdha
SP NIM: 4119059
PEMBAHASAN
A. Biografi Singkat Ali Ash
Shabuni
Nama lengkap beliau adalah Muhammad
Ali bin Jamil Ash Shabuni. Ia lahir pada tahun 1928 M/1347 H dan dalam beberapa
artikel disebut lahir pada 1930 M.[1] Beliau merupakan seorang mufassir kontemporer yang produktif
terkemuka yang lahir di Aleppo, beliau hidup di tengah keluarga yang cinta akan
ilmu pengetahuan dan terpelajar.[2]
Ayah beliau Syaikh Muhammad Jamil Ash
Shabuni juga merupakan seorang ulama senior terkemuka di Aleppo.[3] Dalam beberapa sumber dijelaskan bahwa Ali Ash Shabuni pada
mulanya diberi pendidikan dasar dan formal oleh ayahnya sendiri.[4] Beberapa keilmuan yang diajarkan ayahnya yaitu gramatika bahasa
Arab, ilmu agama dan ilmu waris.[5]
Menurut analisis saya karena latar
belakang keluarga Ali Ash Shabuni yang cinta akan ilmu pengetahuan dan ayahnya
yang juga merupakan seorang ulama yang juga berteman dengan ulama, itulah
sehingga Ali Ash Shabuni lebih termotivasi dan punya peluang lebih besar dalam
menuntut ilmu.
Beliau wafat pada usia 91 tahun di
kota Yelwa, Barat Laut Turki, pada hari Jumat 19 Maret 2021 M.[6]
B. Perjalanan Hidup Ali Ash
Shabuni
1.
Pendidikan
Ali Ash Shabuni
Ali Ash Shabuni semenjak kecil sudah
memperlihatkan kepiawaiannya dalam mempelajari berbagai macam ilmu, hal
tersebut dapat dibuktikan ketika beliau dapat menghafal Al Quran diluar kepala
semenjak usianya yang masih kecil, tak heran banyak diantara ulama yang senang
dengan beliau ketika beliau belajar di tempatnya.
Ali Ash Shabuni memulai kegiatan
menuntut ilmunya ketika belia di Suriah, disamping melakukan pendidikan dasar
beliau juga turut aktif mengikuti berbagai macam kajian yang diadakan di
mesjid-mesjid sekitar.[7]
Lalu Ali Ash Shabuni mengikuti
pendidikan formal di sekolah pemerintah yaitu Madrasah Tijariyah, akan tetapi
beliau disana hanya selama satu tahun, yang kemudian beliau melanjutkan
pendidikannya ke sekolah khusus Syari'ah, Khaswariya yang mana berada di
Aleppo, beliau tidak hanya mempelajari tentang hukum, akan tetapi juga termasuk
pelajaran-pelajaran umum, dan berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 1949
M.
Lalu selanjutnya ia melanjutkan
pendidikannya ke Fakultas Syariah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.[8] Dan beliau memperoleh gelar Lc pada tahun 1371 H/ 1952 M, dan
beberapa tahun berikutnya beliau memperoleh gelar magister pada bidang
Peradilan Syariah, studinya di Mesir merupakan beasiswa dari Dep. Wakaf Suriah.[9]
2.
Karir
Ali Ash Shabuni
Setelah menyelesaikan studinya di
Mesir, beliau kembali ke kampung halamannya di Aleppo dan disana ia berprofesi
selama delapan tahun sebagai pengajar di sekolah menengah atas dari tahun
1955-1962 M, lalu beliau ditawari untuk menjadi pengajar di dua Universitas
terkenal yang letaknya ada di Mekkah yaitu di Fakultas Syariah Universitas
Ummul Qura dan di Fakultas Pendidikan Islam Universitas King Abdul Aziz, beliau
mengajar disana selama 28 tahun.[10]
Disamping itu, beliau juga turut
aktif mengikuti organisasi Liga Muslim Dunia dan juga menjabat sebagai
penasihat dalam Dewan Riset Kajian Ilmiah Al Quran dan Sunnah. Ia bergabung
disana beberapa tahun.[11]
C. Guru-Guru Beliau
Diantara guru beliau ialah Syaikh
Kamil, dan juga ulama-ulama yang cukup terkenal di Aleppo saat itu seperti
Syaikh Muhammad Said, Syaikh Ahmad Al Shama, Syaikh Muhammad Najib Khayatah dan
Syaikh Muhammad Najib Sirajuddin.[12]
D. Karya Beliau
Disamping kegiatan mengajar, Ali Ash
Shabuni juga dikenal sebagai seorang tokoh yang produktif dalam hal penulisan,
dan salah satu karya beliau dalam bidang tafsir Al Quran adalah "Shafwah
Tafsir", karya ini beliau kerjakan selama lima tahun.[13]
Disamping
itu, beliau juga menulis diantaranya :
1.
Ikhstisar
Tafsir Ibn Katsir
Kitab ini merupakan ringkasan dari
kitab karya Ibnu Katsir, yang kitab ini disusun dengan metode tematik, kitab
ini memudahkan seorang untuk membaca tafsir ibnu katsir sehingga dapat
memudahkan seseorang untuk memperoleh substansi dari ayat Al Quran sebagaimana
yang dimaksud oleh Ibnu Katsir.
2.
Rawa'iy
Bayan Fi Ayat Ahkam min Al Quran
Kitab ini mengandung tentang
hukum-hukum syarak dan diharapkan beliau kitab ini menjadi rujukan utama dalam
mengambil hukum sehingga tidak menyulitkan umat dalam mengkaji Al Quran.
3.
At
Tibyan Fi Ulum Qur'an
Karya ini mulanya ditujukan beliau
untuk "diktat" kuliah kajian ilmu-ilmu Al Quran, karya ini memakai
sistematika standar ilmiah, karya ini sangat bermanfaat bagi yang ingin mendalami
Al Quran.[14]
4.
An
Nubuwwah wal Anbiya
5.
Qabasun
min An Nur Al Quran
Ini adalah kitab tafsir yang mulanya
disajikan ayat-ayat Al Quran dari awal hingga akhir secara berurutan dengan
bahasa sederhana dan mudah dipahami.[15]
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fiqi Purba. “Ummat Islam Dunia Berduka, Cendekiawan Muslim Syekh
Muhammad Ali Ash-Shabuni Meninggal Dunia.” Jurnal Medan. Last modified
2021.
https://jurnalmedan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1491661645/ummat-islam-dunia-berduka-cendekiawan-muslim-syekh-muhammad-ali-ash-shabuni-meninggal-dunia.
Fatmawati, Lili. “Konsep Talak dalam Tafsir Al-Qur’an (Studi
Komparatif Kitab Rawai’u Al-Bayân Fî Tafsîr Âyât Al-Ahkam Min Al-Qur’an Karya
Muhammad Ali Ash-Shâbuni (W. 2021 M) Dan Tafsîr Âyat Al-Ahkâm Karya Muhamad Ali
as-Sâyis (W. 1976” (2021).
Fushah, Linul. “Khusyuk dalam Shalat Menurut Ali Ash-Shabuni dalam
Kitab Ṣafwah At-Tafāsīr.” STAIN Kudus, 2017.
Kusno. “‘Imarah Al-Masajid dalam Al-Quran (Studi Pemikiran
Muhammad Ali Ash Shobuni dalam Rawai’u Al-Bayan Tafsir Ayat Al-Ahkam Min
Al-Qur’an).” Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, 2017.
Mahlida, Elva. “Penafsiran Ayat Poligami (Studi Perbandingan
Tafsir Muhammad’Ali Al-Sabuni Dan Siti Musdah Mulia).” IAIN Ponorogo, 2017.
Maskuroh, Yoyoh. “Konsep Ahli Waris Radd Menurut Muhammad Ali
Al Shabuni dan Hukum Waris Islam (Studi Komperatif).” Uin Sultan Maulana
Hasanudin Banten, 2017.
Razzaq, Abdur, and Andy Haryono. “Analisis Metode Tafsir
Muhammad Ash-Shabuni dalam Kitab Rawâiu’al-Bayân.” Wardah 18, no. 1
(2017): 48–59.
Riyadi, Ridho. “Zina Menurut Ali Ash-Shabuni dalam Tafsir
Shafwatu Tafasir.” Studia Quranika 5, no. 2 (2021): 192–218.
Sari, Rosa Lita. “Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Jilbab (Studi
Komparatif Tafsir Muhammad Quraish Shihab Ddan Tafsir Muhammad Ali Ash-Shabuni”
(2016).
Shukri, Hanim Shafiera Binti. “Penafsiran Ali Ash-Shabuni
Terhadap Ayat-Ayat Tasybih dalam Surat Al-Baqarah (Kajian Dari Ilmu Balaghah).”
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2013.
Sulaiman, Ahmad Muhsim bin. “Makna Ash-Shadr dalam Al-Qur’an (Kajian
Muqoranah Shafwatut Tafasir dan Tafsir Al-Munir).” Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau, 2017.
[1] Abdur Razzaq and Andy Haryono, “Analisis Metode Tafsir
Muhammad Ash-Shabuni dalam Kitab Rawâiu’al-Bayân,” Wardah 18, no. 1 (2017): 57.
[2] Lili Fatmawati, “Konsep Talak dalam Tafsir Al-Qur’an
(Studi Komparatif Kitab Rawai’u Al-Bayân Fî Tafsîr Âyât Al-Ahkam Min Al-Qur’an
Karya Muhammad Ali Ash-Shâbuni (W. 2021 M) dan Tafsîr Âyat Al-Ahkâm Karya
Muhamad Ali as-Sâyis (W. 1976” (2021): 41.
[3] Hanim Shafiera binti Shukri, “Penafsiran Ali
Ash-Shabuni Terhadap Ayat-Ayat Tasybih dalam Surat Al-Baqarah (Kajian Dari Ilmu
Balaghah)” (Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2013), 16.
[4] Ridho Riyadi, “Zina Menurut
Ali Ash-Shabuni dalam Tafsir Shafwatu Tafasir,” Studia Quranika 5, no. 2 (2021): 32–33.
[5] Razzaq and Haryono, “Analisis Metode Tafsir Muhammad
Ash-Shabuni dalam Kitab Rawâiu’al-Bayân,” 57.
[6] Ahmad Fiqi Purba, “Ummat Islam Dunia Berduka,
Cendekiawan Muslim Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni Meninggal Dunia,” Jurnal Medan, last modified 2021,
https://jurnalmedan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1491661645/ummat-islam-dunia-berduka-cendekiawan-muslim-syekh-muhammad-ali-ash-shabuni-meninggal-dunia.
[7] Yoyoh Maskuroh, “Konsep Ahli Waris Radd Menurut
Muhammad Ali Al Shabuni dan Hukum Waris Islam (Studi Komperatif)” (UIN Sultan
Maulana Hasanudin Banten, 2017), 16.
[8] Maskuroh, 16.
[9] Rosa Lita Sari, “Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Jilbab
(Studi Komparatif Tafsir Muhammad Quraish Shihab dan Tafsir Muhammad Ali
Ash-Shabuni,” 2016, 86.
[10] Ahmad Muhsim bin Sulaiman, “Makna Ash-Shadr dalam
Al-Qur’an (Kajian Muqoranah Shafwatut Tafasir dan Tafsir Al-Munir)”
(Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2017), 16.
[11] Kusno, “‘Imarah Al-Masajid dalam Al-Quran (Studi
Pemikiran Muhammad Ali Ash Shobuni dalam Rawai’u Al-Bayan Tafsir Ayat Al-Ahkam
Min Al-Qur’an)” (Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, 2017), 57.
[12] Elva Mahlida, “Penafsiran Ayat Poligami (Studi
Perbandingan Tafsir Muhammad’Ali Al-Sabuni Dan Siti Musdah Mulia).” (IAIN Ponorogo,
2017), 22–23.
[13] Sulaiman, “Makna Ash-Shadr dalam Al-Qur’an (Kajian
Muqoranah Shafwatut Tafasir dan Tafsir Al-Munir),” 17.
[14] Linul Fushah, “Khusyuk dalam Shalat Menurut Ali
Ash-Shabuni dalam Kitab Ṣafwah At-Tafāsīr” (Stain Kudus, 2017), 33–34.
[15] Sulaiman, “Makna Ash-Shadr dalam Al-Qur’an (Kajian Muqoranah Shafwatut Tafasir dan Tafsir Al-Munir),” 20.